Menggunakan IBC tank isi ulang memang sangat efisien biaya, baik bagi produsen maupun konsumen.
Selain itu, penggunaan IBC isi ulang juga membantu upaya mengurangi jumlah limbah, terutama limbah plastik.
Namun, perlu diingat bahwa tanpa penanganan yang baik, maka penggunaan IBC tank isi ulang – apalagi untuk B3 seperti hidrogen peroksida, kaustik soda atau asam klorida – sangat beriko menimbulkan masalah keselamatan dan kesehatan kerja atau K3.
Agar tetap aman, maka perlu dilakukan dengan hati-hati dengan mengikuti prosedur yang benar.
Potensi Bahaya K3 Penggunaan IBC Tank Isi Ulang
Kejadian berikut ini adalah bukti bahwa penggunaan IBC tank memiliki potensi bahaya K3 jika tidak mengikuti prosedur yang benar.
Selain bahaya di atas, masih ada potensi bahaya lainnya, yaitu:
- bocoran kimia B3
- terpapar kimia B3
- ledakan atau explosion
- kebakaran
- tertimpa benda berat
Apabila potensi bahaya di atas terjadi, maka resiko terbesarnya adalah kematian.
Maka penting bagi kita untuk menggunakan IBC tank isi ulang dengan prosedur yang benar.
Cara Penanganan IBC Tank Isi Ulang
Ikut tips berikut ini agar tetap aman dan terhindar dari potensi bahaya seperti dijelaskan di atas, ketika melakukan penanganan IBC tank isi ulang atau returnable IBC tank.
Tips #1 Gunakan IBC tank hanya untuk satu jenis bahan kimia
Gunakan IBC tank isi ulang hanya untuk satu jenis bahan kimia saja, apalagi bahan kimia yang tergolong B3.
Mengapa?
Resiko tercampur akan tetap ada meskipun telah dilakukan pencucian. Apalagi jika pencuciannya tidak dilakukan dengan sempurna.
Apabila bahan kimia yang menggunakan IBC tank yang sama dapat bereaksi – seperti hidrogen peroksida dan kaustik soda – akan sangat berbahaya.
Tips #2 Dicuci setiap kali akan diisi ulang
Jangan pernah berasumsi bahwa IBC tank yang kembali dari konsumen misalnya bersih dan siap pakai.
Sangat dianjurkan untuk tetap melakukan pencucian sebelum dilakukan pengisian. Dan lakukan inspeksi setelah dicuci sebeum diisi ulang.
Karena jika bagian dalam IBC tank kotor, dapat menyebabkan produk yang diisi terkontaminasi, bahkan terurai atau terdekomposisi.
Tips #3 Inspeksi sebelum diisi
Pastikan sekali lagi botol IBC tank serta drain valve dalam keadaan bersih dan tidak bocor.
Selain botol, periksa pula frame serta palet IBC tank layak digunakan.
Jangan memaksakan untuk menggunakan IBC tank dalam kondisi rusak atau tak layak pakai.
Tips #4 Batasi masa pakai
IBC tank memiliki masa pakai tertentu. Memang tidak ada angka pasti terkait masa pakainya.
Demi safety, tetapkan masa pakainya setelah berkonsultasi dengan pembuat IBC tank. Lakukan test kedepannya untuk mendapatkan masa pakai yang paling optimum.
Jangan lupa berikan identitas pada IBC tank, bulan dan tahun mulai dipergunakan, agar tidak terjadi over usage.
Tips #5 Jangan digunakan jika sudah terkontaminasi
Meskipun masa pakainya belum terlampaui, tetapi apabila telah terkontaminasi oleh bahan kimia lain yang tidak dapat dibersihkan 100%, maka pisahkan IBC tank tersebut.
Jangan digunakan kembali. Sangat beresiko.
Tips #6 Stop penggunaan jika terdapat kerusakan
Kadangkala karena alasan biaya atau konsumen meminta barang dikirim cepat-cepat, IBC tank dengan kondisi rusak dan tak layak pakai tetap digunakan. Hentikan kegiatan seperti itu, karena sangat berbahaya dan membahayakan banyak orang.
Tips #7 Catat lalu lintas IBC tank
Mengendalikan perputaran 20 IBC tank tentu berbeda dengan mengatur 1.000 IBC tank. Maka dari itu lakukan pencatatan dengan baik, agar pergerakan IBC dapat diketahui.
Selain itu, catat pula IBC yang telah rusak, telah dicuci, dalam perbaikan dan siap pakai. Tujuannya agar IBC yang tak layak pakai atau rusak tidak digunakan kembali.
Tips #8 Bedakan area penyimpanan dan terapkan labeling
Untuk mencegah IBC tank tak layak pakai, yang belum dicuci serta yang layak pakai tercampur, maka buatlah area penyimpanan khusus untuk setiap kategori IBC.
Sebagai back up, terapkan pula sistem pelabelan atau labeling jika terjadi salah penyimpanan, IBC tetap dapat diidentifikasi dengan mudah.
Kesimpulan
Pengunaan IBC tank isi ulang dapat mengurangi biaya kemasan secara signifikan, serta mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Akan tetapi, perlu prosedur yang jelas agar penggunaan IBC tank tetap aman sampai habis masa pakainya.
No comments:
Post a Comment