Nah,pada postingan kali ini kita akan membahas secara khusus mengenai hidrogen peroksida food grade, yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.
Salah satunya adalah kegunaannya sebagai hand sanitizer.
Pada saat ini di mana virus Corona atau Covid-19 sedang mewabah di hampir seluruh negara di dunia – termasuk Indonesia – penggunaan H2O2 food grade terus meningkat.
Hidrogen peroksida dengan konsentrasi 3% digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan hand sanitizer yang direkomendasikan oleh WHO.
Tentu saja untuk pembuatan hand sanitizer sangat disarankan untuk menggunakan hidrogen peroksida food grade, karena harus aman ketika digunakan pada tangan dan terkena kulit.
Tidak menyebabkan iritasi dan tentu saja tidak beracun.
Selanjutnya kita akan bahas secara lebih detil mengenai hidrogen peroksida food grade, mulai dari bagaimana ia diproduksi,dan sampai spesifikasi teknisnya.
Yuk mari kita mulai…
Proses Produksi
Proses produksi hidrogen peroksida technical grade lebih rumit daripada food grade.
Untuk yang food grade, proses produksinya sangat sederhana.
Yaitu hidrogen peroksida technical grade – sebagai bahan bakunya – dipurifikasi untuk dihilangkan residunya sampai tingkat tertentu, termasuk kandungan stabilizer yang telah ditambahkan selama proses produksi sebelumnya.
Teknologi purifikasinya beragam, masing-masing produsen berbeda.
Sangat sederhana, bukan?
Penggunaan Hidrogen Peroksida Food Grade di Industri
Hidrogen peroksida food grade penggunaannya lekat dengan industri makanan dan minuman.
Salah satu kegunaannya adalah untuk proses sterilisasi kemasan botol minuman sebelum masuk ke dalam filling machine, di mana kemasan botol diisi dengan produk minuman.
Prosesnya biasa disebut dengan Aseptic Packaging.
Video berikut memperlihatkan bagaimana proses sterilisasi kemasan dan product filling terjadi dalam sebuah filling machine.
Selain untuk proses sterilisasi packaging, hidrogen perokside food grade digunakan pula pada pemrosesan makanan seperti sebagai bleaching agent pada pembuatan teh instan (instant tea) dan menghilangkan sulful dioksida (SO2) dari produk sirup jagung.
Produk-produk lain yang juga menggunakannya antara lain produk anti bakteri, anti jamur, obat kumur, pasta gigi, pemutih gigi dan produk pembersih sikat gigi.
Spesifikasi H2O2 Food Grade
Salah satu referensi yang umumnya dijadikan sebagai dasar spesifikasi teknis pembuatan hidrogen peroksida food grade adalah US Food Chemicals Codex specifications.
Pada bulan Juli 1986, US Food and Drug Administration (FDA) mengelompokkan hidrogen peroksida ke dalam GRAS atau Generally recognized as Safe, artinya aman digunakan dalam pemrosesan bahan makanan.
Hidrogen peroksida yang digunakan dalam pemrosesan bahan makanan harus memenuhi spesifikasi seperti yang disebutkan dalam Food Chemicals Codex (21 CFR 178.1005(c) dan 21 CFR 184.1366(b)), seperti tercantum dalam tabel berikut ini:
Sementara itu, menurut Japanese Food Hygiene Law, spesifikasi H2O2 food grade adalah sebagai berikut:
Nah di Indonesia sendiri, baik pemerintah – melalui SNI – maupun BPOM sampai sekarang belum menetapkan secara resmi spesifikasi H2O2 food grade.
Khusus penggunaan untuk keperluan aspetic packaging, spesifikasi yang dipersyaratkan – terutama residu – tergantung dari jenis mesin yang dipergunakan.
Apakah hidrogen peroksida dikontakkan dengan cara dipping atau spray. Untuk model mesin yang kedua ini, kandungan residunya maksimal hanya 10-20 ppm saja.
Sedangkan untuk tipe dipping residu dalam hidrogen peroksida yang digunakan maksimalnya 60 ppm.
Produk H2O2 food grade yang sekarang beredar di Indonesia mayoritas masih berasal dari luar negeri atau impor, baik untuk mesin tipe dipping maupun spray.
Baru ada satu produsen saja di dalam negeri yang mampu memproduksinya.
Spesifikasi hidrogen peroksida yang biasa digunakan untuk filling machine tipe spray adalah seperti ditunjukkan ole tabel di bawah ini: