Thursday, February 6, 2020

NaOH – Natium Hidroksida / Sodium Hidroksida



NaOH – Natium Hidroksida / Sodium Hidroksida (natrium hydroxide / sodium hydroxide) atau biasa disebut dengan istilah soda api atau caustic soda adalah senyawa bersifat basa anorganik (inorganic base compound). Bentuk kristalnya memiliki warna putih terang agak transparan, dibuat dalam bentuk flake, pellet, atau granular. Bentuk cairnya tak memiliki warna (bening transparan).
Soda api / caustic soda larut dalam air, ethanol, dan methanol. Soda api mudah mencair pada udara terbuka, karena memiliki sifat yang higroskopis, dan mampu menurunkan kelembaban udara, serta mengadsorbsi karbon dioksida (CO2) dari udara.
NaOH atau caustic soda digunakan secara luas di sektor industri dan rumah tangga. Pada industri, NaOH digunakan sebagai bahan kimia basa untuk kebutuhan pembuatan bubur kertas dan kertas, tekstil, air minum, proses pembuatan air aquadest dan aquabidest, sabun, deterjen, industri pembuatan kaca, industri metalurgi dan pengolahan hasil tambang mineral logam, industri percetakan, industri pengolahan rumput laut, dan sebagainya.

Sifat – Sifat

Sifat-Sifat Fisika
NaOH murni memiliki warna putih jernih, yang umumnya diproduksi dalam bentuk flake. Flake NaOH sangat mudah larut dan memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, namun memiliki kelarutan yang lebih rendah dalam ethanol atau methanol.
Pada saat pencairan atau proses pelarutan NaOH ke dalam air, terjadi reaksi reaksi eksotermis yang banyak melepaskan / membebaskan kalor ke udara. Hasil pelarutan menampilkan larutan NaOH yang berwarna bening seperti warna air pelarutnya.
Sifat-Sifat Kimia dan Pemakaian NaOH
  • Sifat Asam dan Basa.
NaOH adalah senyawa basa yang terbentuk dari proses elektrolisa cairan garam NaCl. Pada proses elektrolisa, ion klor dari senyawa NaCl yang larut dalam air teroksidasi menjadi gas Cl2 pada kutub anoda, kation H+ dari air tereduksi menjadi gas H2 di kutub katoda, sehingga kation Na+ membentuk pasangan dengan anion OH dari air, membentuk senyawa NaOH di wadah elektrolisa.
Reaksi pembuatan NaOH merupakan reaksi pemaksapisahan, yang terjadi karena masuknya kalor (panas) dari lingkungan ke sistem, sehingga kristal atau larutan NaOH yang terbentuk menyimpan panas laten. Reaksi ini sering diberi nama reaksi endotermis.
  • Reaksi Dengan Larutan Asam.
Natrium hidroksida bereaksi dengan larutan asam membentuk air dan garam natrium. Reaksi NaOH dengan larutan asam HCl berlawanan dengan reaksi elektrolisa NaCl, dimana reaksi NaOH dan HCl justru menghasilkan larutan garam dapur NaCl.
NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2(l) ………………(1)
Sebagaimana reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi elektrolisa NaCl, reaksi no (1) berlangsung secara eksotermis, juga berlawanan dengan reaksi pembuatan NaOH yang bersifat endotermis.
  • Reaksi dengan Oksida Asam
NaOH juga bereaksi denga oksida asam, semacam gas SO2, gas H2S, dan gas CO2. Beberapa reaksi digunakan untuk menekan bahaya yang ditimbulkan gas SO2 dan gas H2S, misalnya menyaring kandungan sulfur dari gas buang pada proses pembakaran batubara untuk reaktor pembangkit listrik tenaga uap. Contoh-contoh reaksinya sebagai berikut;
4 NaOH + 2 SO2 + O2 → 2 Na2SO4 + 2 H2O        …………..(2)
2 NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O                    ………………..(3)
  • Reaksi dengan Logam Amphoter dan Silika
Aluminium beraksi dengan soda api dalam waktu yang sangat cepat. Reaksi ini menghasilkan panas yang tinggi. Reaksi berlangsung makin cepat jika dikenai tekanan dan panas awal kepada sistem. Reaksinya sebagai berikut :
2 Al + 2 NaOH + 6 H2O → 2 NaAl(OH)4 + 3 H2 ………(4)
Reaksi soda api dengan silika (kaca SiO2) berlangsung lambat pada suhu rendah. Penambahan suhu akan memercepat reaksi. Reaksi antara NaOH dan kaca terjadi seperti berikut ini :
SiO2 (s) + 2 NaOH (l) → Na2SiO3 (l) + H2(l) …………..(5)
Reaksi di atas menghasilkan senyawa larut Na2SiO3, yang sering diberi nama umum dengan istilah waterglass.
  • Pengendap (Precipitant)
Hampir semua senyawa hidroksida logam tak larut, atau hanya larut sebagian dalam air, sehingga tidak efektif jika digunakan sebagai pengendap beberapa ion logam dari larutannya. Karena NaOH larut sempurna dalam air, maka senyawa kimia ini banyak digunakan sebagai pengendap (precipitant) dalam berbagai reaksi kimia, baik reaksi skala laboratorium, maupun untuk kegunaan industri. Beberapa reaksinya seperti berikut ini :
FeCl3 (l) + 3 NaOH (l)  →    Fe(OH)3 (s) + 3 NaCl (l) …………………..(6)
CuSO4 (l) + NaOH (l)    →   Cu(OH)2 (s) + Na2SO4 (l) ……………….(7)
Aluiminium hidroksida digunakan sebagai flokulan untuk menyaring partikel pada proses penjernihan air (water treatment). Senyawa ini dibuat melalui reaksi larutan aluminium sulfat (tawas) dan soda api, yang menghasilkan endapan aluminium hidroksida.
Al2(SO4)3 (l) + 6 NaOH (l) → 2 Al(OH)3 (s) + 3 Na2SO4 (l) …………(8)
  • Aditif pada Industri Pemboran Gas dan Minyak Bumi
Pada industri pengeboran sumur minyak bumi, soda api digunakan sebagai aditif untuk menambah alkalinitas dari lumpur bentonite, untuk menaikan viskositas dari lumpur, dan menetralisir gas asam (H2S atau CO2) yang keluar dari perut bumi.
  • Saponifikasi (Saponification)
Saponifikasi adalah proses pembuatan sabun dari lemak atau minyak yang berasal dari tumbuhan atau hewan, yang menggunakan basa kuat agar terjadi hidrolisis ester, amida, dan alkil halida.
  • Katalis
Pada proses pembuatan bio-diesel, NaOH digunakan sebagai katalis untuk proses transesterifikasi methanol dan triglycerid. Proses ini berlangsung jika menggunakan senyawa NaOH yang anhidrat; jika mengandung air, maka terjadi penyimpangan reaksi kimia, yang justru menghasilkan sabun.

Produksi
NaOH diproduksi dari larutan 40% NaCl (garam dapur) yang mengalami proses elektrolisa. Proses ini sering disebut dengan istilah proses klor-alkali (chloralkali process). Anion klor teroksidasi menjadi gas klor yang lepas dari reaktor, dan selanjutnya gas ini di sintesa menjadi larutan HCl. Sedangkan kation Na+ tetap di media reaktor, berikatan dengan ion OH- yang berasal dari air, membentuk larutan atau kristal NaOH

Keamanan
  • NaOH memiliki sifat yang merusak kulit, membuat kulit mudah mengalami proses iritasi. Jika terkena, kulit akan terasa panas dan gatal (jika terkena soda api flake, rasa panas seperti rasa terbakar oleh api). Jika terkena kulit, lakukan pembilasan secepatnya pada bagian yang terkena dengan air, hingga rasa licin di kulit hilang.
  • Soda api sangat membahayakan jika terkena mata. Efek terkena selaput mata dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, gunakan sarung tangan dan kaca pelindung mata jika akan menggunakan bahan kimia ini.
  • Simpan di tempat kering, dalam kemasan yang tertutup rapat dari udara luar, dan jauhkan dari sinar matahari. Karena sifatnya yang higroskopis, maka terjadinya kontak dengan udara akan mengakibatkan terserapnya uap air (teradsorbsi) oleh flake soda api, yang mengakibatkan soda menjadi basah. Kontak dengan udara dalam waktu yang agak lama mengakibatkan flake soda larut dalam air yang diserap tersebut.

Untuk info mengenai katalog, price list, stok dan pemesanan, silakan menghubungi kami di:
☎ (021)2930 8500 (hotline marketing) 
πŸ“±087883980399 (Marketing Mega)
 πŸ“±081290587686 (Marketing Ria) 
πŸ“©info@ajschemindo.com (email)
Tim marketing kami siap menjawab kebutuhan kimia Anda.
Terima kasih
😊

Kunjungi Website Kami :

http://www.ajschemindo.com 
#supplier#bahankimia#ajs#chemindo#kimiaindustri#kimiaanalysis @ AJS Chemindo - Bahan Kimia Indonesia

Tuesday, February 4, 2020

JUAL BAHAN KIMIA | DISTRIBUTOR BAHAN KIMIA

READY STOCK BAHAN KIMIA INDUSTRI


-HCL
-POTASSIUM NITRAT WENTONG EX CHINA
-MAGNESIUM SULFAT
-KAOLIN YUKAMI
-SODIUM NITRATE
-FORMIC ACID 85%
-FORMIC ACID 90%
-TITANIUM LOMON
-TCE EX ASAHI
-CAUSTIC SODA FLAKE EX ASAHI
-SULFURIC ACID
-SULFAMIC ACID
-MONO AMONIUM PHOSPHATE
-PARAFIN WAX
-CITRIC ACID MONO/ANHY
-OXALID ACID
-SODIUM METABISULFITE
-POTASIUM CHLORIDE
-COPPER SULFAT
-SULFUR POWDER
-ALUMUNIUM SULFAT
-KAPORIT/TCCA
-HYDROGEN PEROXIDE
-PAC
-IRON OXIDE/PIGMEN

AJS Chemindo merupakan Distributor bahan kimia di daerah TaNgerang Selatan dengan jangkauan distribusi ke seluruh Indonesia
Kami mendistribusikan bahan kimia technical grade, cosmetic grade, food grade, dan Analis

Untuk info mengenai katalog, price list, stok dan pemesanan, silakan menghubungi kami di:
☎ (021)2930 8500 (hotline marketing) 
πŸ“±087883980399 (Marketing Mega)
 πŸ“±081290587686 (Marketing Ria) 
πŸ“©info@ajschemindo.com (email)
Tim marketing kami siap menjawab kebutuhan kimia Anda.
Terima kasih
😊

Kunjungi Website Kami :

http://www.ajschemindo.com 
#supplier#bahankimia#ajs#chemindo#kimiaindustri#kimiaanalysis @ AJS Chemindo - Bahan Kimia Indonesia

Sunday, February 2, 2020

Perbedaan COA dan TDS

Postingan kali akan fokus membahas perbedaan COA dan TDS. Bagi yang belum tahu, COA adalah singkatan dari Certificate of Analysis dan TDS adalah singkatan dari Technical Data Sheet.

Mungkin anda pernah merasa bingung juga ketika anda akan meminta contoh produk atau sampel bahan kimia seperti hidrogen peroksida. Dokumen yang tepat untuk diminta apakah COA atau TDS nya, ya?
Untuk menjawab pertanyaan ini yuk mari sama-sama kita lihat pemaparan lengkapnya.

Perbedaan COA dan TDS

Ketika anda ingin melakukan pembelian bahan kimia – sebut saja misalnya gas hidrogen untuk keperluan di laboratorium – atau spareparts cooling tower misalnya, maka yang perlu anda tetapkan di awal adalah spesifikasi teknis bahan kimia atau spareparts yang diperlukan.
Setelah anda menetapkan spesifikasi yang diperlukan, maka bagian purchasing akan meminta suplier untuk mengirimkan Technical Data Sheet atau TDS produk yang mereka miliki.

Nah, selanjutnya TDS produk yang akan disuplai kemudian dibandingkan dengan spesifikasi yang diperlukan. Jika TDS bisa memenuhi spesifikasi yang diminta, maka proses selanjutnya adalah melakukan proses pembelian.
Pada saat barang dikirim, maka produk akan dilengkapi dengan Certificate of Analysis atau COA.
Di dalam dokumen COA terdapat hasil analisa laboratorium atau hasil pengukuran atas produk yang dimaksud, dengan jumlah parameter analisa dan unit (satuan) yang sama dengan yang tertera di dalam TDS.

COA dapat dikeluarkan oleh perusahaan yang membuat barang tersebut atau pihak lain yang memiliki kapasitas yang memadai.
Biasanya, jika perusahaan pembuat tidak mampu mengeluarkan COA, maka perusahaan akan menunjuk perusahaan atau lembaga lain yang sudah terakreditasi.
Mengapa harus terakreditasi?
Supaya hasilnya terpercaya.

Dari pemaparan di atas, kita bisa ambil beberapa kesimpulan untuk menjelaskan perbedaan COA dan TDS:
•    TDS adalah sebuah dokumen yang menjelaskan spesifikasi teknis dari suatu produk (bisa berupa bahan kimia, mesin, spareparts dan lain-lain).
•    COA adalah sebuah dokumen yang berisikan data teknis hasil pengukuran dari suatu produk (bisa berupa bahan kimia, mesin, spareparts dan lain-lain), yang memenuhi spesifikasi teknis tertentu (TDS).
•    TDS hanya dikeluarkan oleh perusahaan pembuat produk.
•    COA dapat dikeluarkan oleh perusahaan pembuat produk atau pihak lain yang memiliki kapasitas untuk melakukannya.

Untuk info mengenai katalog, price list, stok dan pemesanan, silakan menghubungi kami di:
☎ (021)2930 8500 (hotline marketing) 
πŸ“±087883980399 (Marketing Mega)
 πŸ“±081290587686 (Marketing Ria) 
πŸ“©info@ajschemindo.com (email)
Tim marketing kami siap menjawab kebutuhan kimia Anda.
Terima kasih
😊

Kunjungi Website Kami :

http://www.ajschemindo.com 
#supplier#bahankimia#ajs#chemindo#kimiaindustri#kimiaanalysis @ AJS Chemindo - Bahan Kimia Indonesia

Sumber : https://www.prosesproduksi.com/apa-perbedaan-coa-dan-tds/